Tuesday, February 16, 2016

"Mau ke mana? Dari mana?"


Hari Senin, 15 Februari lalu, saya dan adik mengikuti sebuah acara diskusi. Yah, bukan acara formal, tapi lebih seperti  (orang Surabaya bilang) cangkrukan di C2O Library.
Acara ini menghadirkan prof. Howard Dick, seorang akademisi dari University of Melbourne yang menulis buku “Surabaya, City of Work”.


Apakah saya sudah membaca buku itu?

Jawabannya, belum. Lha wong sebelumnya malah saya tidak pernah mendengar ada buku tersebut, hehehe.
“Lalu apa yang membuat saya tertarik? “
Hm. Saya suka sejarah. Saya suka ilmu perkotaan. Saya suka Surabaya. Dan saya selaaaaluuuu tertarik apabila ada non WNI yang begitu antusias terhadap kota Surabaya.
“Apa sih yang mereka lihat dari kami, warga Surabaya, dan kota kami itu sendiri?”
Tapi, suka di sini bukan berarti menjadi obsesif. Yah, (masih) sebatas suka saja. Yang kadang antusias, kadang tidak tertarik. Anyway, pada dasarnya memang saya sudah berniat untuk datang, ya sudah, saya berangkat ke lokasi setelah sholat Maghrib di kantor.

Untuk pertama kalinya saya mengunjungi C2O Library di lokasi barunya, yang hanya bergeser 1 rumah dari lokasi sebelumnya, yaitu jl. Dr. Cipto 22. Untuk menuju ke sini, bisa melewati jl. Dr. Sutomo arah Darmo, belok kiri terakhir sebelum tikungan ke jl. Darmo, itulah jl. Dr. Cipto. Karena saya sersan (setir santai) dari kantor di gedung Spazio, saya tiba di sana sekitar pukul 18.45.

Tiba di sana, saya sapa kanan-kiri, basa-basi sedikit (saya kenal dengan beberapa pengelola C2O Library, btw), dan melihat-lihat sejenak buku dan koleksi CD di sana. Tak lama, acara mulai pkl 19.00, sekitar setengah jam mundur dari jadwal.

Kesan pertama melihat prof. Howard, beliau seperti dosen saya, prof. Johan Silas. Beliau berusia sekitar 60-70 tahun, terlihat bersahaja, dan ramah. Dan seperti sudah saya duga, dalam meneliti Surabaya, beliau juga banyak berguru dengan prof. Johan Silas. Ah, memang pak Silas benar-benar pakar tata kota kelas internasional yang panjang umur (just info, ibu beliau dikenal sebagai salah satu centurian kota Surabaya. So, it’s on his blood, actually). Informasi yang out of topic, hehe :p

Awalnya, pak Howard memulai dengan bahasa Indonesia yang sedikit membingungkan tatabahasanya. Maklum, sudah 10 tahun berlalu sejak terakhir beliau ke Indonesia. Tapi lambat laun, saya tertarik dengan bagaimana beliau bercerita dengan semangat, tentang apa yang beliau lihat dan amati dari Surabaya, dulu dan sekarang. Bagaimana Surabaya, sebagai kota perdagangan, kota besar, berada di situasi antara mempertahankan sisi historis, dan mengikuti perkembangan jaman, terutama terkait dengan kebutuhan masyarakat dan kapitalis.

Saya tidak ingin menuliskan ringkasan cerita pak Howard (karena akan terlalu panjang), namun saya ingin berbagi tentang kesan saya terhadap beliau, suasana cangkrukan, dan apa pengaruhnya terhadap saya.

Beliau sangat humble. Mengutip perkataan adik saya, sebagai profesor, beliau bisa diibaratkan saat itu mengosongkan gelasnya, dan segala pertanyaan, pendapat, dari audiens menjadi air yang mengisinya hingga penuh. Jadi, suasana sangat menyenangkan. Tidak ada yang lebih pintar, lebih ahli, atau menggurui.

Hingga waktu 2 jam berlalu. Pukul 21.00 juga waktunya C2O Library tutup. Di akhir acara, beliau mendatangi saya dan menyampaikan apresiasinya terhadap pertanyaan dari saya (saya sempat bertanya menjelang akhir acara). Itu juga sebuah pelajaran bagi saya. Bagaimana mengapresiasi rasa ingin tahu seseorang, sekalipun itu hal yang remeh, sebenarnya. Saya sampaikan pula bahwa saya memiliki beberapa data terkait perkembangan terakhir Surabaya, dan akan saya kirimkan via email kepada beliau.
Hm. Saya bersyukur menyempatkan diri untuk hadir. Sepertinya sedikit lebay ya hehehehe.
Tapi kapan lagi bisa berdiskusi santai dengan seorang professor dari Australia tentang topic yang saya minati?
So next time, if there’s any chance to be involved in everything you like, just do it ;)

NB :
Sayang sekali saya tidak mengambil gambar satupun saat cangkrukan. Mungkin lupa saking terbawa dengan alur acara, hehe.

NB lagi :
Jika ada di antara pembaca post ini (kalau ada, sih, hehe) yang tertarik untuk mengikuti kegiatan di C2O Library, boleh kontak saya, siapa tahu bisa berkegiatan bersama. Akan lebih menyenangkan apabila ada teman yang seminat, kan?



3 comments:

  1. Saya pernah nyari C2O Library, tapi tidak ketemu. Apa saya salah masuk jalan?

    ReplyDelete
    Replies

    1. Wah, sepertinya memang salah jalan, hehe. Gang terakhir sebelum tikungan ke arah jl. Darmo. Memang kadang suka keliru dgn 2 gang terakhir. Fyi, Selasa C2O tutup yah :) nanti kalo ada info event menarik di sana, aku share yah :D

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete